Asal Mula Danau Kelimutu #danaukelimutu


Alkisah, dahulu kala di hutan lebat puncak gunung Kelimutu, ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Konde Ratu yang bijaksana. Kehidupan mereka berlangsung aman dan damai. Jauh dari permusuhan. Apalagi di tengah masyarakat ada dua tokoh yang sangat mereka hormati. Pertama adalah Ata Polo dan yang kedua adalah Ata Bupu. Ata Polo memiliki kekuatan sihir hitam yang sangat kuat. Ia senang memangsa manusia. Sementara Ata Bupu adalah orang sakti juga yang memiliki ilmu penangkal kekuatan sihir Ata Polo. Meski memiliki latar belakang yang berbeda, keduanya berteman baik.
            Keduanya juga sangat hormat kepada Konde Ratu. Mereka juga memiliki caranya masing-masing untuk bertahan hidup. Jika Ata Polo lebih suka keliling dunia mencari mangsa manusia yang bertebaran di penjuru bumi, Ata Bupu hidup dengan bercocok tanam di ladang kecil yang ada di Bhua Ria (hutan lebat).
            Pada suatu hari, Ata Bupu kedatangan tamu yaitu dua kakak beradik yang baru saja ditinggal mati kedua orang tuanya. Mereka ingin tinggal di tempat Ata Bupu dan bersedia menuruti semua aturan yang diberikan. Karena tidak tega, Ata Bupu bersedia menampung keduanya dengan syarat mereka tidak boleh pergi meninggal area ladangnya agar tidak dimangsa oleh sahabatnya, Ata Polo yang sering berkeliling mencari mangsa.
            “Baiklah kami akan selalu menuruti apa kata Ayah,”janji keduanya kepada Ata Bupu. Mereka kemudian dengan tekun membantu Ata Bupu bercocok tanam mengurus ladang.
            Hingga pada suatu hari, hal yang ditakutkan benar terjadi. Ata Polo datang bertamu. Dan ia mencium bau manusia yang biasa jadi mangsanya. Bau itu berasal dari kedua anak yatim piatu yang sekarang tinggal bersama Ata Bupu. Selama berbincang dengan Ata Bupu, hidung Ata Polo kembang kempis mencium bau mangsanya.
            Ata Bupu mengetahui apa yang ada di dalam pikiran sahabatnya itu. Iapun tahu Ata Polo berniat memangsa kedua anak yatim piatu yang kini ada di dalam rumahnya.
            “Kembalilah kemari ketika mereka sudah besar, sahabatku. Untuk sekarang mereka masih anak-anak. Dagingnya masih sedikit. Tidak akan membuatmu kenyang,” saran Ata Bupu kepada sang sahabat. Ata Polo mengikuti saja saran tersebut. Iapun pergi untuk berkeliling mencari mangsa di segala penjuru dunia.
            Waktu terus berjalan. Kehidupan Ata Bupu dengan kedua anak angkatnya berlangsung aman tenteram hingga kini keduanya beranjak dewasa. Yang satu tumbuh menjadi gadis dewasa (Ko’ofai) yang cantik dan pintar. Anak satunya lagi tumbuh menjadi pemuda (Nuwa Muri) yang gagah dan cerdas.
            “Ayah karena kami sudah dewasa, maka kami mohon ijin untuk pergi dari tempat ini. Kami ingin mencari perlindungan di gua-gua yang banyak terdapat di daerah perbukitan. Kami tidak ingin menjadi mangsa Ata Polo,” ucap Nuwa Muri. Ata Bupu akhirnya mengangguk setuju meski hatinya sangat berat untuk berpisah dengan mereka berdua. Namun demi keselamatan keduanya, Ata Bupu harus berbesar hati.
            Tidak lama setelah kepergian keduanya, datanglah Ata Polo ke tempat itu. Ia menagih janji Ata Bupu beberapa waktu silam. Namun ketika ia mendapati kedua anak itu sudah tidak tinggal lagi bersama sang sahabat, maka murkalah Ata Polo. Dengan kekuatan ilmu hitam yang dimiliki diserangnya Ata Bupu yang tidak tinggal diam. Ia melawan sekuat tenaga. Ata Bupu memiliki kemampuan menciptakan gempa bumi yang dahsyat. Pertarungan berjalan seru dan seimbang. Namun lama kelamaan Ata Bupu semakin terdesak dengan gempuran Ata Polo. Ia lalu menghilang dengan masuk ke dalam perut bumi. Hal itu  membuat Ata Polo semakin marah. Kekuatan apinya membakar hingga kaki gunung Kelimutu.
            Ia lalu mengejar kedua mangsanya yang bersembunyi di dalam gua. Namun sebelum berhasil menangkap mereka, muncul gempa bumi dahsyat yang menelan tubuhnya ke dalam perut bumi. Ata Polo mati, begitu juga dengan kedua anak angkat Ata Bupu yang bersembunyi di dalam gua. Mereka tertelan reruntuhan gua yang ambruk karena serangan gempa.
            Tidak lama setelah kejadian tersebut, muncul tiga danau berwarna yang saling berdampingan. Di tempat raibnya Ata Bupu muncul danau yang airnya berwarna biru dan diberi nama Tiwu Ata Mbupu. Sementara ditempat lenyapnya Ata Polo, muncul danau berwarna merah yang diberi nama Tiwu Ata Polo. Sedangkan ditempat hilangnya kedua anak yatim piatu muncul danau berwarna hijau dan diberi nama Tiwu Nuwa Muri Ko’ofai. Dan kini Danau Kelimutu menjadi tujuan wisata yang ramai dikunjungi orang.

Posting Komentar untuk "Asal Mula Danau Kelimutu #danaukelimutu"