ASAL USUL KOTA DUMAI (RIAU) #dumai #putritujuh

 

               


Dahulu kala di Dumai, kota pesisir pantai yang menghadap Selat Malaka, berdiri sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang ratu bernama Cik Sima. Ratu mempunyai tujuh anak yang secara kebetulan perempuan semua. Ketujuh putrinya semua cantik. Namun yang paling masyhur adalah yang bungsu bernama Mayang Sari. Ia yang paling cantik.

                Kebiasaan mereka mandi di Lubuk Sarong Umai. Namun pada suatu hari ada seorang pangeran yang lewat di daerah itu. Namanya Pangeran Empang Kuala. Sang pangeran yang masih muda tentu sangat terpesona melihat kecantikan ketujuh putri Cik Sima tersebut. Ia sangat menaruh hati terutama pada Mayang Sari, si putri bungsu.

                “Ehm...betapa cantiknya mereka mandi di Lubuk Umai. Cantik nian mereka di Umai. Ya, ya...d’umai..d’umai,” gumam pangeran dalam hati dan berulang-ulang. Hal yang diyakini masyarakat sebagai asal usul nama kota Dumai. Sesuai dengan ucapan sang pangeran ketika mengagumi putri-putri Ratu Cik Sima.

                Pulang dari tempat itu, tanpa pikir panjang lagi, Pangeran Empang Kuala langsung mengirim utusan ke Kerajaan Seri Bunga Tanjung untuk melamar si bungsu, Mayang Sari. Namun lamarannya di tolak oleh Cik Sima karena seharusnya yang berhak menikah terlebih dahulu adalah putri sulungnya.

                Mendengar penolakan ratu, murkalah Pangeran Empang Kuala. Tanpa pikir panjang lagi, ia dan prajuritnya menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung dengan dahsyatnya. Beruntung sebelum peperangan dimulai, Cik Sima masih sempat menyelamatkan ketujuh putrinya ke dalam hutan di sebuah lubang atau gua dengan persediaan makanan yang diperkirakan cukup untuk tiga bulan.

                Sayangnya perkiraan sang ratu salah karena perang berlangsung jauh lebih lama. Di bulan ke-empat ketika ia dan pasukannya terus menderita kekalahan, Ratu Cik Sima meminta bantuan pasukan jin untuk menyerang tentara Pangeran Empang Kuala dengan ribuan buah bakau yang sukses memukul mundur musuh hingga akhirnya menyerah kalah. Pangeran Empang Kuala akhirnya menyadari pula kesalahannya yang terlalu terbawa emosi sehingga banyak menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.

                Setelah berhasil menaklukan lawan, Cik Sima langsung bergegas untuk melihat ketujuh putrinya di tempat persembunyian di tengah hutan. Namun betapa hancur hati sang ratu ketika menyaksikan mereka telah meninggal semua karena kehabisan perbekalan. Ia tidak mampu menahan sedih yang teramat dalam hingga akhirnya jatuh sakit dan meninggal dunia menyusul ketujuh putrinya yang sangat ia sayangi.

                Ada beberapa tempat di Dumai yang berhubungan dengan kisah tersebut seperti Situs Pesanggrahan Putri Tujuh yang ada di komplek kilang minyak PT Pertamina Dumai atau Bukit Jin tempat tinggal jin yang dimintai bantuan Cik Sima. Kemudian untuk mengenang putri-putri Cik Sima dibuatlah lirik Tujuh Putri yang digunakan untuk mengiringi Tari Pulai dan Asyik Mayang.

Posting Komentar untuk "ASAL USUL KOTA DUMAI (RIAU) #dumai #putritujuh"