NASIB MALANG MIKI, SI TIKUS PENYELAMAT #TIKUS #FABEL


           
Miki adalah tikus kecil lucu yang hidup sendirian di rumah Nenek Ola. Ia tinggal di loteng. Dan untuk bertahan hidup ia sering turun ke bawah mencari sisa-sisa makanan yang ditinggal Nenek Ola. Orang tua baik hati ini tinggal sendiri sejak dua tahun yang lalu setelah ditinggal selama-lamanya oleh sang suami. Suaminya meninggal karena serangan jantung. Mereka punya dua orang anak. Semua sudah berkeluarga dan punya rumah sendiri. Akibatnya Nenek Ola tinggal sendirian karena ia juga tidak mau tinggal bersama salah satu anaknya. Nenek lebih nyaman tinggal di rumah meski harus mengurus dirinya sendiri.
            Namun meski berpisah, kedua anaknya tidak lupa untuk datang dan melihat kesehatan ibunya yang sudah tua tersebut. Mereka membawa serta pasangan dan anak-anaknya. Biasanya mereka datang ketika hari libur. Karena itulah Nenek Ola sering memasak dan membuat kue-kue untuk anak menantu dan cucu-cucunya yang lucu.
            Hari ini Nenek membuat donat aneka rasa yang lucu dan menggemaskan. Topingnya banyak. Ada keju, cokelat, selai nanas, susu dan juga madu. Makanan andalannya adalah sayur gudeg dan rica-rica bebek. Ada gorengan pisang dan juga tempe mendoan hangat yang sangat menggoda. Nenek Ola sangat bahagia bisa menjamu anak menantu dan cucunya dengan hidangan hasil karya sendiri. Donat dan makanan tersebut sudah siap di meja makan tertutup tudung saji yang rapat.
            Miki yang kelaparan tertarik untuk mencicipi. Meski tertutup rapat bukan masalah baginya. Ia sudah bisa membuka tudung saji itu dengan mudah karena sudah terbiasa. Miki mengincar donat madu yang manis gurih. Ia turun melewati kabel listrik dengan hati-hati. Turun di atas kulkas lalu dengan lincah loncat ke atas tudung saji. Miki dengan cekatan mengangkat sedikit tudung saji tersebut dan dengan gesit menelusup masuk ke dalamnya. Ia lalu mengendus-endus untuk memilih donat kesayangannya. Begitu ditemukan, ia memakannya dengan lahap. Namun belum habis dimakan, tiba-tiba saja kepalanya terasa berputar. Matanya berkunang-kunang. Keringat dingin bercucuran. Nafasnya sesak dan jantungnya berdegup kencang. Miki lalu terjatuh dan mati.
            Tubuhnya membujur kaku dan baru bisa ditemukan ketika tamu istimewa Nenek Ola sudah datang. Mereka lalu digiring ke meja makan untuk menyantap hidangan dari tuan rumah yang sudah capek-capek di buat.
            “ Aduuh, apa ini? Kok ada tikus mati disini?” tanya Reva. Cucu tertua Nenek Ola. Dan semua orang menjerit menyaksikan tubuh kaku Miki yang sudah tak bernyawa lagi.
            Nenek Ola ikut menjerit. Ia sedih bukan karena simpati pada nasib Miki, tapi lebih karena ia sudah pasti tidak akan menghidangkan semua makanan itu. Padahal ia sudah capek-capek membuatnya. Nenek Ola lalu memberikan semua makanannya untuk ayam-ayam piaraannya di belakang rumah. Termasuk donat lezat yang dimakan Miki.
            “Sudahlah, Bu. Jangan sedih. Kita makan diluar saja, yuk! Sekali-kali kita makan diluar ya?”hibur Mita, anak sulungnya menghibur hati sang ibunda. Nenek Ola mengangguk dan mencoba tersenyum meski terpaksa. Mereka sekeluarga akhirnya keluar untuk mencari makan dan mengajak anak-anak rekreasi di Minggu yang cerah ini.
            Pulangnya agak sore. Nenek Ola lalu menyiapkan makanan untuk ayam-ayamnya di belakang. Namun betapa terkejutnya ia ketika menyaksikan ayam-ayam piaraannya itu sudah bergelimpangan di beberapa tempat. Tubuh mereka sudah kaku tak bernyawa. Namun kali ini Nenek Ola bukan bersedih tapi lebih karena penasaran untuk mencari tahu kenapa mereka mati mendadak seperti itu persis nasibnya dengan si tikus malang, Miki.
            “Sepertinya barang ini penyebabnya, Bu. Aku menemukannya di atas kulkas. Mungkin Ibu mengira ini garam dapur tapi sebenarnya bukan. Ini pupuk urea untuk padi di sawah. Jadi ibu salah mengira dan mencampurnya dengan masakan Ibu. Dan sayangnya ibu tidak menggunakan tangan waktu mengambil tapi pakai sendok makan sehingga ibu tidak bisa membedakan mana garam dapur asli dan mana pupuk urea untuk padi,”jelas Mita panjang lebar. Nenek Ola mengangguk-angguk paham. Ia menyesali keteledorannya itu. Beruntung makanan itu dicicipi dulu oleh Miki. Jika tidak anak, menantu dan cucunya yang jadi korban. Kasihan Miki...

Posting Komentar untuk "NASIB MALANG MIKI, SI TIKUS PENYELAMAT #TIKUS #FABEL"