Dahulu, ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang baik dan bijaksana. Kerajaan itu terletak di daerah Lampung Utara dan raja yang dimaksud bernama Baginda Tutur Jimat. Pada suatu hari raja memanggil putra tertuanya untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting.
“Ada apa Ayahanda? Kenapa saya dipanggil mendadak? Adakah sesuatu yang
penting hendak di bicarakan?”tanya Paniakan Dalem, putra tertua raja. Raja
tersenyum.
“Benar Anakku. Kau lihat Ayah sudah semakin tua. Fisik Ayah semakin lemah
sehingga tidak mungkin terus bekerja mengurus kerajaan ini. Jadi mulai hari ini
kau akan menggantikan Ayah sebagai Raja untuk meneruskan cita-cita para pendiri
kerajaan terdahulu yang merupakan keturunan Ratu Darah Putih,” jelas Raja
sambil menepuk-nepuk pundak putra kesayangannya tersebut. Ia tampak begitu
yakin akan kemampuan Paniakan Dalem dalam memimpin kerajaan.
Tentu saja sang putra tidak mungkin menolak amanat Raja. Ia tidak punya
pilihan lain. Maka sejak saat itu ia bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita
sang Ayah.
Paniakan Dalem lalu menikah dan bersamaan dengan itu kerajaan tumbuh semakin besar dan maju.
Rakyatnyapun aman sejahtera. Raja muda
semakin berbinar-binar setelah ia juga mendapat rejeki berupa kehadiran seorang
putra yang tampan dan kemudian diberi nama Muhammad.
Putra mahkota tersebut lalu berhasil tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan
cerdas. Ia mewarisi sifat dari sang kakek yang sangat peduli dengan masyarakat
di bawah. Pangeran Muhammad sering berkunjung ke desa-desa dan bertemu dengan
masyarakat secara langsung.
Pada suatu hari setelah selesai berkunjung ke desa-desa di kerajaan. Ia langsung
menemui Paniakan Dalem, Ayahnya.
“Ayah aku baru saja mengunjungi sebuah desa dekat hutan tempat aku berburu.
Masyarakatnya sangat ramah dan menyambut kami dengan suka cita. Mereka
bercerita padaku bahwa mereka adalah keturunan Kuto Bumi. Siapakah Kuto Bumi,
Ayah?”tanya Muhammad penasaran.
“Oh...itu adalah Ratu yang dulu pernah memimpin daerah kita ini. Jadi dia
adalah nenek moyang kita. Kita semua merupakan keturunan beliau,”jawab raja
dengan wajah berbinar.
“Kalau begitu bagaimana jika daerah kita ini kita namakan Kuto Bumi, Ayah.
Untuk mengenang beliau dan agar anak keturunan beliau tidak lupa akan asal
usulnya,”timpal Muhammad semangat.
Raja yang sejak dulu terus memikirkan bagaimana caranya agar keturunan
kerajaan yang dipimpinnya bisa terus mengenang leluhur mereka langsung
menyetujui usul itu. Maka sejak saat itu daerah tersebut lebih dikenal dengan
nama Kuto Bumi yang lama kelamaan lebih sering disebut dengan nama Kotabumi,
ibukota Lampung Utara.
Posting Komentar untuk "ASAL MULA NAMA KOTABUMI (Cerita Rakyat Lampung) #kotabumi #lampung"