Hiro adalah kelinci hutan yang bertubuh besar dengan bulu-bulu hitam panjang namun lembut di keseluruhan tubuhnya. Hidup di hutan yang keras membuatnya harus pandai mencari akal agar dapat bertahan hidup dari sergapan hewan pemangsa lain yang terkenal kejam.
Pada
suatu hari, Hiro berpura-pura mati di persimpangan jalan setapak sempit yang
hendak masuk ke dalam hutan dan sering dilewati manusia. Tiba-tiba seorang
lelaki tua lewat membawa tas ransel penuh oleh kantong gula merah di
punggungnya. Ia lalu melihat Hiro yang tergeletak di jalan dan merasa
kesenangan.
“Betapa
beruntungnya aku. Tubuh kelinci ini masih terasa hangat. Berarti matinya belum
lama. Akan ku bawa pulang dan ku buat kaldu kelinci yang lezat. Ehm...yummy...pasti
enak sekali,”gumamnya sambil mengelus-elus perutnya yang keroncongan. Pak Tua
lalu memasukan Hiro yang pura-pura mati ke dalam tas ransel berisi gula merah
kesukaan Hiro.
Setelah
merasa aman, Hiro lalu membuka matanya. Diambilnya beberapa bongkah gula merah kesayangannya
lalu melompat dari dalam tas ransel Pak Tua. Ia kabur dengan cepat menuju ke
arah hutan tempat persembunyiannya. Pak Tua yang tidak menyadari barang
bawaannya di punggung sudah berkurang terus melanjutkan perjalanan pulang kembali
ke desanya yang terletak di tepi hutan tidak jauh dari tempat itu.
Hiro
lalu menyepi dibalik bukit batu yang terjal. Berharap tidak ada yang tahu
keberadaannya sehingga ia bisa menikmati manisnya gula merah hasil curiannya
itu dengan tenang. Namun tetap saja ia tidak bisa menyembunyikan bau badannya
yang terbang terbawa angin ke segala penjuru. Seekor singa yang kelaparan lalu
mencium bau tersebut dan mengendus-endus hingga sampai di hadapan Hiro. Bersiap
untuk menerkam mangsanya yang malang itu.
“Eits...tunggu
dulu teman. Jangan terburu nafsu dulu. Kau tentu saja boleh memangsaku tapi
ijinkan sebentar aku menikmati manis dan nikmatnya gula merah ini,”pinta Hiro
penuh harap.
“Oh, ya?
Seberapa nikmat gula merah itu?”tanya Singa penasaran.
“Wah...nikmat
sekali. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,”jawab Hiro penuh kebohongan.
“Boleh
aku minta sedikit?”
“Tentu
saja boleh. Dengan senang hati akan kuberi. Tapi gula ini akan lebih nikmat
jika dimakan dengan mata terpejam. Kau mau?”jelas Hiro keluar akal liciknya.
Singa mengangguk. Ia terperdaya dan menurut saja ketika matanya ditutup dengan
seikat kain.
“Kau
sudah siap?”tanya Hiro. Singa mengangguk. Ia lalu menelan sesuap gula merah
yang dijejalkan ke mulutnya oleh Hiro.
“Ehm...benar
katamu...enak sekali gula merah ini. Manis...,”pujinya kepada Hiro sambil
bibirnya celamitan nikmat.
Hiro
lalu meminta Singa agak mundur ke belakang karena ia kesulitan menyuap. Singa
patuh saja. Ia mundur beberapa langkah tanpa menyadari ada jurang yang demikian
dalam di belakangnya. Ketika Hiro menyuap lagi, tubuh besarnya terjengkang ke
dalam jurang yang menganga lebar mengerikan tersebut. Singa mati seketika dan
Hiro bisa kembali menikmati gula merah kesukaannya dengan tenang tanpa ada
gangguan lagi.
Posting Komentar untuk "HIRO, KELINCI YANG SANGAT CERDIK #kelinci #cerdik"