Pada jaman dahulu kala, di Kedu, tinggal seorang sakti dan bijaksana yang sangat dihormati masyarakat bernama Ki Ageng Makukuhan. Ia adalah murid dari Sunan Kudus dan juga Sunan Kalijaga. Selain terkenal sebagai pemuka agama, Ki Ageng Makukuhan juga pandai bercocok tanam dan beternak. Ia memiliki ayam peliharaan yang cukup unik. Warnanya hitam semua kecuali bagian paruh yang berwarna putih.
Banyak
orang yang berdatangan ke rumahnya untuk mengaji, belajar berkebun dan
beternak, meminta nasehat atau pertolongan
kepada beliau. Hal itu membuat salah seorang sesepuh di daerah itu yang bernama
Ki Darjo menjadi iri. Sebelum kedatangan Ki Ageng Makukuhan, ia menjadi tempat
bertanya dan meminta pertolongan masyarakat. Namun kini ia merasa mulai
dilupakan. Masyarakat sudah tidak ingat lagi dengan jasa-jasanya dulu.
Pada suatu
hari Ki Ageng Makukuhan berhasil mengobati anak seorang pejabat pemerintah
bernama Panembahan Harga Pikukuh. Anaknya yang bernama Lintang Katon berhasil
disembuhkan dari sakit yang lama dideritanya. Ki Ageng Makukuhan menggunakan
ayam hitam miliknya untuk mengobati penyakit Lintang Katon itu. Nama Ki Ageng
Makukuhan semakin harum sejak kejadian tersebut.
Namun
tidak bagi Ki Darjo. Kesalnya semakin menjadi-jadi. Ia pun marah dan mencoba
segala cara untuk menyingkirkan Ki Ageng Makukuhan. Mulai dari bertarung secara
langsung hingga menyerang dari belakang pernah dilakukan.
“Aku tidak
akan bisa tidur dengan nyenyak sebelum orang itu lenyap dari muka bumi ini,”begitu
sumpah Ki Darjo saking bencinya kepada Ki Ageng Makukuhan.
Pada suatu
hari, Selo Amba, murid Ki Ageng Makukuhan menemukan gurunya tersebut sudah
meninggal di pemakaman. Entah apa penyebabnya tidak ada yang tahu. Masyarakat
sekarang mengenal makam beliau ada di Dusun Makukuhan, Kecamatan Kedu,
Temanggung.
Murid-murid
Ki Ageng Makukuhan akhirnya mengambil alih semua pekerjaan gurunya tersebut
termasuk dalam merawat ayam hitam kesayangannya. Ayam-ayam itu berkembang biak
dengan baik dan kembali membuat iri Ki Darjo. Ia lalu mencoba memilikinya
dengan cara yang tidak benar namun ketahuan oleh Selo Amba. Ki Darjo yang
ketahuan mencuri tidak terima di tegur sehingga terjadi perkelahian sengit
dengan Selo Amba. Ki Darjo berhasil dikalahkan bahkan ia tewas dalam
pertarungan yang cukup seru tersebut.
Masyarakat
senang mendengar berita kematian Ki Darjo. Mereka tidak perlu khawatir lagi
akan teror santet yang sering didengungkan Ki Darjo kepada orang yang tidak mau
menurut padanya.
Sejak saat
itu ayam hitam milik Ki Ageng Makukuhan menjadi ayam peliharaan masyarakat
Kedu. Apalagi sejak Selo Amba melalui mimpi diperintahkan oleh Ki Ageng
Maukukuhan untuk mengawinkan dengan sesama ayam hitam. Tubuhnya mulai dari
bulu, kulit dan dagingnya berwarna hitam semua. Bahkan paruhnya yang tadinya
putih juga telah berubah menjadi hitam. Ayam itu kini lebih dikenal dengan nama
ayam cemani.
Posting Komentar untuk "LEGENDA AYAM CEMANI #Ayamcemani"