LEGENDA AYAM CEMANI #Ayamcemani

             

Pada jaman dahulu kala, di Kedu, tinggal seorang sakti dan bijaksana yang sangat dihormati masyarakat bernama Ki Ageng Makukuhan. Ia adalah murid dari Sunan Kudus dan juga Sunan Kalijaga. Selain terkenal sebagai pemuka agama, Ki Ageng Makukuhan juga pandai bercocok tanam dan beternak. Ia memiliki ayam peliharaan yang cukup unik. Warnanya hitam semua kecuali bagian paruh yang berwarna putih.

          Banyak orang yang berdatangan ke rumahnya untuk mengaji, belajar berkebun dan beternak, meminta nasehat atau  pertolongan kepada beliau. Hal itu membuat salah seorang sesepuh di daerah itu yang bernama Ki Darjo menjadi iri. Sebelum kedatangan Ki Ageng Makukuhan, ia menjadi tempat bertanya dan meminta pertolongan masyarakat. Namun kini ia merasa mulai dilupakan. Masyarakat sudah tidak ingat lagi dengan jasa-jasanya dulu.

          Pada suatu hari Ki Ageng Makukuhan berhasil mengobati anak seorang pejabat pemerintah bernama Panembahan Harga Pikukuh. Anaknya yang bernama Lintang Katon berhasil disembuhkan dari sakit yang lama dideritanya. Ki Ageng Makukuhan menggunakan ayam hitam miliknya untuk mengobati penyakit Lintang Katon itu. Nama Ki Ageng Makukuhan semakin harum sejak kejadian tersebut.

          Namun tidak bagi Ki Darjo. Kesalnya semakin menjadi-jadi. Ia pun marah dan mencoba segala cara untuk menyingkirkan Ki Ageng Makukuhan. Mulai dari bertarung secara langsung hingga menyerang dari belakang pernah dilakukan.

          “Aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak sebelum orang itu lenyap dari muka bumi ini,”begitu sumpah Ki Darjo saking bencinya kepada Ki Ageng Makukuhan.

          Pada suatu hari, Selo Amba, murid Ki Ageng Makukuhan menemukan gurunya tersebut sudah meninggal di pemakaman. Entah apa penyebabnya tidak ada yang tahu. Masyarakat sekarang mengenal makam beliau ada di Dusun Makukuhan, Kecamatan Kedu, Temanggung.

          Murid-murid Ki Ageng Makukuhan akhirnya mengambil alih semua pekerjaan gurunya tersebut termasuk dalam merawat ayam hitam kesayangannya. Ayam-ayam itu berkembang biak dengan baik dan kembali membuat iri Ki Darjo. Ia lalu mencoba memilikinya dengan cara yang tidak benar namun ketahuan oleh Selo Amba. Ki Darjo yang ketahuan mencuri tidak terima di tegur sehingga terjadi perkelahian sengit dengan Selo Amba. Ki Darjo berhasil dikalahkan bahkan ia tewas dalam pertarungan yang cukup seru tersebut.

          Masyarakat senang mendengar berita kematian Ki Darjo. Mereka tidak perlu khawatir lagi akan teror santet yang sering didengungkan Ki Darjo kepada orang yang tidak mau menurut padanya.

          Sejak saat itu ayam hitam milik Ki Ageng Makukuhan menjadi ayam peliharaan masyarakat Kedu. Apalagi sejak Selo Amba melalui mimpi diperintahkan oleh Ki Ageng Maukukuhan untuk mengawinkan dengan sesama ayam hitam. Tubuhnya mulai dari bulu, kulit dan dagingnya berwarna hitam semua. Bahkan paruhnya yang tadinya putih juga telah berubah menjadi hitam. Ayam itu kini lebih dikenal dengan nama ayam cemani.

         

 

 

Posting Komentar untuk "LEGENDA AYAM CEMANI #Ayamcemani"