Dahulu kala, di Dukuh Kadu Picung (Kadu Bungbang), terjadi sebuah pertarungan seru antara Pangeran Purbaya (putra Sultan Ageng Tirtayasa) dengan seorang patih Kerajaan Sriwijaya (Palembang). Pangeran Purbaya berubah wujud menjadi seekor singa sedangkan lawannya berubah rupa menjadi seekor gajah putih yang besar dan kuat.
Pertarungan tersebut berlangsung selama satu bulan
lebih. Selama itu pula tidak di dapat pemenang karena masing-masing memiliki
kekuatan yang seimbang. Keduanya mengerahkan segenap kesaktian hingga sama-sama
kelelahan karena habis tenaganya.
Akhirnya pertarungan dihentikan tanpa ada yang
menang maupun kalah. Pangeran Purbaya lalu berpetualang menuju timur dengan
memendam rasa kecewa di hati karena gagal mengalahkan lawannya.
Ia lalu berhenti di daerah Buaran (Pagutan/Jasinga)
untuk melepas lelah. Ia istirahat di sebuah rumah panggung (Imah Jangkung) lalu
menetap di daerah tersebut.
Nasibnya jauh lebih baik dibandingkan Gajah Putih
yang pulang ke Siwijaya. Ia terjatuh ketika tengah melintasi Selat Sunda karena kelelahan luar biasa. Tubuh besarnya tenggelam ke
dalam lautan dalam.
Ajaibnya
dari tempat tersebut lalu muncul suara bergemuruh diikuti pula oleh mencuatnya sebuah
gunung besar bernama Gunung Krakatau.
Gunung
ini pernah meletus pada tahun 1883 dan mengakibatkan gelombang tsunami besar
yang mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa melayang karena kedahsyatan
letusannya.
Posting Komentar untuk "ASAL USUL GUNUNG KRAKATAU"