ASAL USUL REOG PONOROGO (CERITA RAKYAT JAWA TIMUR)

 


Dahulu, Ada seorang raja dari Kediri yang memiliki seorang putri cantik jelita bernama Dewi Sanggalangit. Kecantikannya tersohor ke segala penjuru membuat banyak pangeran dan raja-raja berdatangan melamarnya. Namun seluruh lamaran tersebut ditolaknya mentah-mentah. Hal itu membuat kedua orang tuanya sedih bukan kepalang. Apalagi menurut mereka putri tercintanya tersebut sudah saatnya berumah tangga.

       “Sebenarnya apa yang terjadi denganmu, Nak? Kenapa para pelamar itu kau tolak terus?”tanya Raja sayu.

       “Maafkan saya Ayahanda. Kenapa saya tolak mereka karena saya yakin mereka tidak akan bisa memenuhi permintaanku jika mereka ingin menjadi suamiku,”jawab Dewi Sanggalangit yakin.

       “Kalau begitu boleh Ayah tahu apa permintaanmu itu?”desak Raja penasaran.

       “Aku ingin dihibur dengan sebuah tarian khusus nan meriah yang diiringi gamelan serta barisan seratus empat puluh ekor kuda kembar. Di dalam tarian itu juga harus ada penampilan dari seekor binatang berkepala dua. Jika ada yang bisa membuat tarian ini aku bersedia menjadi istrinya,”jelas Dewi Sanggalangit penuh harap.

       Meski terdengar mustahil untuk dipenuhi, Raja akhirnya mengumumkan sayembara yang berisi permintaan dari putrinya tersebut. Akibatnya banyak raja dan pangeran yang tadinya berniat melamar langsung mengurungkan niatnya melihat betapa berat permintaan yang diajukan sang putri. Dari ratusan pelamar akhirnya hanya tersisa dua pelamar yang tersisa.

       Keduanya adalah Raja Singabarong dari Kerajaan Lodaya serta Raja Kelanaswandana dari Kerajaan Bandarangin yang berada di daerah Wengker. Keduanya adalah raja yang aneh. Raja Singabarong adalah manusia berkepala harimau. Di pundaknya selalu bertengger seekor burung merak yang bertugas memangsa kutu-kutu yang hidup di dalam rambut sekitar leher dan kepalanya. Raja ini sudah punya banyak selir tapi dia ingin menjadikan Dewi Sanggalangit sebagai permaisurinya.

       Sementara itu Raja Kelanaswandana adalah raja yang gagah dan tampan rupawan. Namun sayangnya ia tidak menyukai perempuan. Ia lebih senang dengan pemuda yang berwajah bersih dan tampan. Ia ikut sayembara karena pernah mendapat mimpi untuk melamar Dewi Sanggalangit agar kelainan yang dimilikinya itu bisa sembuh.

       Segera setelah mendengar sayembara tersebut, kedua raja tersebut langsung berusaha membuat tarian seperti yang diinginkan Dewi Sanggalangit. Mereka juga mengerahkan seluruh prajuritnya untuk mengumpulkan seratus empat puluh ekor kuda kembar.

       Untuk mengetahui bagaimana persiapan saingannya, Raja Singabarong mengirim Patih Iderkala untuk memata-matai Raja Kelanaswandana.

       “Jika persiapan mereka sudah selesai, kita akan rampas saja secara paksa. Jadi kita tidak usah repot-repot memenuhi permintaan aneh Dewi Sanggalangit,”ucap Raja Singabarong sebelum Patih Iderkala berangkat.

       Sayangnya mata-mata Raja Singabarong tersebut tertangkap oleh Patih Pujanggeleng yang merupakan patih kepercayaan Raja Kelanaswandana.  Ia lalu diperiksa dan ditanya apa tujuannya mematai-matai Raja Kelanaswandana. Jawaban Iderkala membuat Raja Kelanaswandana murka bukan kepalang. Iderkala lalu dibunuh. Kemudian Raja Kelanaswandana menyerang Kerajaan Lodaya dengan seluruh pasukan yang ia punya.

       Setelah pasukannya berhasil di hancurkan musuh, Raja Singabarong akhirnya maju sendiri untuk menghadapi Raja Kelanaswandana. Namun pada suatu kesempatan, kepalanya terpukul dan membentur kepala burung merak miliknya yang masih bertengger di pundak. Leher burung merak secara aneh lalu menyatu dengan leher Raja Singabarong sehingga kini ia memiliki dua kepala.

       Raja Kelanaswandana lalu melecut tubuh Raja Singabarong dengan cambuk sakti Samandiman hingga terkapar lemas. Ia lalu ditangkap dan dibawa ke Kerajaan Bandarangin. Setelah persiapan selesai, ia lalu melamar Dewi Sanggalangit dengan diiringi tarian seperti yang diminta sang putri. Sementara Raja Singabarong berkepala dua yang telah berhasil ditaklukkan menari di barisan paling depan.

       Lamaran Raja Kelanaswandana akhirnya diterima oleh Dewi Sanggalangit. Mereka lalu tinggal di daerah Wengker yang kemudian berubah menjadi Ponorogo. Oleh karena itulah tarian baru ciptaan Raja Kelanaswandana diberi nama Reog Ponorogo.

Posting Komentar untuk "ASAL USUL REOG PONOROGO (CERITA RAKYAT JAWA TIMUR)"