Dahulu, Ada seorang raja dari Kediri yang memiliki seorang putri cantik jelita bernama Dewi Sanggalangit. Kecantikannya tersohor ke segala penjuru membuat banyak pangeran dan raja-raja berdatangan melamarnya. Namun seluruh lamaran tersebut ditolaknya mentah-mentah. Hal itu membuat kedua orang tuanya sedih bukan kepalang. Apalagi menurut mereka putri tercintanya tersebut sudah saatnya berumah tangga.
“Sebenarnya
apa yang terjadi denganmu, Nak? Kenapa para pelamar itu kau tolak terus?”tanya
Raja sayu.
“Maafkan saya
Ayahanda. Kenapa saya tolak mereka karena saya yakin mereka tidak akan bisa
memenuhi permintaanku jika mereka ingin menjadi suamiku,”jawab Dewi
Sanggalangit yakin.
“Kalau begitu
boleh Ayah tahu apa permintaanmu itu?”desak Raja penasaran.
“Aku ingin
dihibur dengan sebuah tarian khusus nan meriah yang diiringi gamelan serta
barisan seratus empat puluh ekor kuda kembar. Di dalam tarian itu juga harus
ada penampilan dari seekor binatang berkepala dua. Jika ada yang bisa membuat
tarian ini aku bersedia menjadi istrinya,”jelas Dewi Sanggalangit penuh harap.
Meski terdengar
mustahil untuk dipenuhi, Raja akhirnya mengumumkan sayembara yang berisi
permintaan dari putrinya tersebut. Akibatnya banyak raja dan pangeran yang
tadinya berniat melamar langsung mengurungkan niatnya melihat betapa berat
permintaan yang diajukan sang putri. Dari ratusan pelamar akhirnya hanya
tersisa dua pelamar yang tersisa.
Keduanya
adalah Raja Singabarong dari Kerajaan Lodaya serta Raja Kelanaswandana dari
Kerajaan Bandarangin yang berada di daerah Wengker. Keduanya adalah raja yang
aneh. Raja Singabarong adalah manusia berkepala harimau. Di pundaknya selalu
bertengger seekor burung merak yang bertugas memangsa kutu-kutu yang hidup di
dalam rambut sekitar leher dan kepalanya. Raja ini sudah punya banyak selir
tapi dia ingin menjadikan Dewi Sanggalangit sebagai permaisurinya.
Sementara itu
Raja Kelanaswandana adalah raja yang gagah dan tampan rupawan. Namun sayangnya
ia tidak menyukai perempuan. Ia lebih senang dengan pemuda yang berwajah bersih
dan tampan. Ia ikut sayembara karena pernah mendapat mimpi untuk melamar Dewi
Sanggalangit agar kelainan yang dimilikinya itu bisa sembuh.
Segera
setelah mendengar sayembara tersebut, kedua raja tersebut langsung berusaha
membuat tarian seperti yang diinginkan Dewi Sanggalangit. Mereka juga
mengerahkan seluruh prajuritnya untuk mengumpulkan seratus empat puluh ekor
kuda kembar.
Untuk
mengetahui bagaimana persiapan saingannya, Raja Singabarong mengirim Patih
Iderkala untuk memata-matai Raja Kelanaswandana.
“Jika
persiapan mereka sudah selesai, kita akan rampas saja secara paksa. Jadi kita
tidak usah repot-repot memenuhi permintaan aneh Dewi Sanggalangit,”ucap Raja
Singabarong sebelum Patih Iderkala berangkat.
Sayangnya
mata-mata Raja Singabarong tersebut tertangkap oleh Patih Pujanggeleng yang
merupakan patih kepercayaan Raja Kelanaswandana. Ia lalu diperiksa dan ditanya apa tujuannya mematai-matai
Raja Kelanaswandana. Jawaban Iderkala membuat Raja Kelanaswandana murka bukan
kepalang. Iderkala lalu dibunuh. Kemudian Raja Kelanaswandana menyerang
Kerajaan Lodaya dengan seluruh pasukan yang ia punya.
Setelah
pasukannya berhasil di hancurkan musuh, Raja Singabarong akhirnya maju sendiri
untuk menghadapi Raja Kelanaswandana. Namun pada suatu kesempatan, kepalanya
terpukul dan membentur kepala burung merak miliknya yang masih bertengger di
pundak. Leher burung merak secara aneh lalu menyatu dengan leher Raja Singabarong
sehingga kini ia memiliki dua kepala.
Raja
Kelanaswandana lalu melecut tubuh Raja Singabarong dengan cambuk sakti Samandiman
hingga terkapar lemas. Ia lalu ditangkap dan dibawa ke Kerajaan Bandarangin. Setelah
persiapan selesai, ia lalu melamar Dewi Sanggalangit dengan diiringi tarian
seperti yang diminta sang putri. Sementara Raja Singabarong berkepala dua yang
telah berhasil ditaklukkan menari di barisan paling depan.
Lamaran Raja
Kelanaswandana akhirnya diterima oleh Dewi Sanggalangit. Mereka lalu tinggal di
daerah Wengker yang kemudian berubah menjadi Ponorogo. Oleh karena itulah
tarian baru ciptaan Raja Kelanaswandana diberi nama Reog Ponorogo.
Posting Komentar untuk "ASAL USUL REOG PONOROGO (CERITA RAKYAT JAWA TIMUR)"