Alkisah, ada seekor serigala yang tengah berjalan-jalan di tepi hutan. Tiba-tiba ia berhenti ketika melihat ada sepotong usus domba tergeletak di tengah jalan. Karena lapar, ia memutuskan untuk memakannya. Namun sebelum ia menelan usus tersebut, usus bicara dengan iba,” Tolong jangan makan aku, wahai, Tuan yang baik. Lebih baik Anda makan seekor kuda di depan sana yang sedang terjebak lumpur. Anda bisa menangkap dan memangsanya dengan mudah.”
Serigala itu menuruti saran usus
tersebut. Ia lalu melangkah dan mendapati seekor kuda jantan yang besar dan
gagah sedang terjebak di kubangan lumpur. Ia terlihat kesulitan keluar dari
tempat tersebut. Serigala senang sekali melihatnya. Ia pasti akan sangat
kekenyangan hari ini. Daging kuda gemuk itu pastilah sangat lezat rasanya.
“Maafkan saya, Tuan Serigala yang
bijaksana. Anda boleh saja memakan saya, tapi tolong bantu saya keluar dari
lumpur ini dulu,”pinta Kuda yang malang itu. Serigala lalu tanpa banyak bicara
segera membantu Si Kuda keluar dari kubangan lumpur. Setelah itu Serigala siap
untuk menerkam dan memangsanya.
“Eits, tunggu dulu. Anda tentu tidak
akan mau memakan saya dalam kondisi kotor penuh lumpur begini. Jadi tolong
bersihkan lumpur yang menutupi tubuhku ini,”pinta Kuda mencegah tindakan
Serigala yang segera membersihkan tubuh Kuda dengan menjilati lumpur yang
menempel di sekujur tubuhnya. Setelah selesai, mata serigala menjadi
berbinar-binar. Air liurnya menetes. Siap untuk menelan daging empuk Kuda.
“Maafkan saya sekali lagi wahai Tuan
Serigala yang bijaksana. Sebenarnya saya mendapat tugas mengantarkan surat
kepada seseorang di kota. Surat itu terselip di kuku kaki saya. Bisakah Anda
membacakannya untuk saya. Baru setelah itu saya siap untuk Anda santap,”pinta
Kuda sekali lagi yang membuat kesabaran Serigala semakin menipis. Namun ia
tetap menuruti permintaan Kuda.
Ia melihat surat yang katanya terselip
di kaki kuda. Dilihatnya dengan teliti. Namun bukannya surat yang ia dapatkan
tapi sepakan yang kuat dan kencang dari kuda jantan tersebut. Ia lalu kabur
secepat kilat meninggalkan serigala bodoh yang mengerang kesakitan di tanah.
“Oh, betapa bodohnya aku di tipu oleh
usus domba dan kuda yang nakal ini. Betapa sialnya diriku ini!” keluh Serigala
sambil meringis kesakitan melanjutkan perjalanan.
Keterangan : Gambar dari Pixabay
Posting Komentar untuk "Serigala Yang Bodoh (Cerita Dari Mongolia)"