Raja yang Menikahi Putri Ayam

 

Raja Effiom dari Duke Town, Calabar, sangat menyukai gadis cantik. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimilikinya ia bisa bertindak semaunya. Istrinya banyak. Raja memiliki dua ratus lima puluh istri. Dia seperti tidak pernah puas.

Hingga pada suatu hari ada beberapa temannya menyarankan agar raja menikahi anak seekor ayam jantan yang sangat cantik. Boleh dibilang anak ayam jantan yang bernama Audiaunen itu adalah ayam tercantik di kerajaan. Bulu-bulunya halus. Warnanya indah dan suaranya merdu. Ia jelas sangat berbeda di bandingkan istri raja yang lain.

Mendengar hal tersebut, Raja menjadi tertarik. Ia lalu memanggil ayam jantan dan menceritakan maksudnya untuk melamar Audiaunen, anaknya. Ia membawa mas kawin berupa makanan yang enak dan tak terhitung jumlahnya.

“Baiklah saya ijinkan Raja menikahi anak saya. Namun Raja juga harus tahu bahwa secantik-cantiknya anak saya, dia tetap seekor hewan. Tepatnya seekor ayam yang memiliki sifat-sifat berbeda dengan manusia. Jadi jika suatu hari ia melakukan tindakan yang seperti seekor ayam maka jangan marahi atau menyalahkan anak saya,”jelas ayam jantan mencoba melindungi putrinya. Raja mengangguk dan setuju dengan syarat tersebut.

Mereka kemudian menikah. Namun kehadiran Audiaunen membuat istri-istri raja yang lain kecewa karena sejak saat itu, Raja selalu bersama Audiaunen. Sementara istri-istri yang lain kurang diperhatikan. Mereka lalu berkumpul bersama untuk membicarakan masalah tersebut. Mereka bertekad untuk menyingkirkan Audiaunen.

“Kita harus membuat malu Audiaunen di depan orang banyak sehingga jadi tidak betah dan mau kembali ke rumahnya,”usul istri raja yang ke dua ratus lima puluh. Yang lain mengangguk setuju.

Maka ketika di istana ada pesta yang sering diadakan setiap tahun dimana rakyat datang berbondong-bondong ke istana membawa berbagai macam ternak maupun hasil bumi sebagai persembahan atau rasa syukur atas keamanan dan ketentraman hidup di dalam pemerintahan raja yang baik.

Pesta tersebut diadakan selama tiga hari tiga malam. Raja juga mengundang para kepala suku, raja-raja dan pangeran dari kerajaan tetangga. Mereka dan rakyat banyak hadir untuk menikmati hiburan yang ditampilkan di atas panggung yang megah.

Saat itu raja duduk diatas singgasana yang megah. Tampak gagah dan berwibawa. Di sampingnya duduk pula Audiaunen, istri barunya. Ketika raja hendak memberi sambutan untuk membuka acara, seorang gadis pelayan lewat di hadapan mereka membawa segelas jagung. Ia adalah suruhan para istri raja yang cemburu dan ingin membuat malu raja dan istri barunya.

Pelayan itu melempar beberapa genggam jagung ke hadapan Audiaunen sehingga membuat ayam itu turun dan mematukinya sebagaimana biasa dilakukan oleh seekor ayam jika mereka melihat ada makanan berserakan di tanah. Namun hal itu membuat banyak orang tertawa mengejek karena merasa hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh istri raja. Tidak sopan dan terlihat rendah sekali.

Mendengar suara-suara dan tawa mengejek dari banyak tamunya, raja menjadi murka. Ia malu sekali istri barunya bersikap demikian. Ia lalu mengembalikan Audiaunen ke orang tuanya.

Malam harinya, istri ketiga datang menemui raja dan menceritakan kejadian yang sebenarnya. Bahwa banyak istri raja yang cemburu karena raja lebih senang dekat dengan Audiaunen dan merencanakan untuk menyingkirkannya. Maka disusunlah rencana untuk mempermalukan Audiaunen di hadapan banyak orang.

Mendengar hal itu raja kembali murka. Ia lalu mengusir istrinya yang telah tega berbuat demikian. Istrinya yang ke dua ratus lima puluh lalu pulang ke rumah dengan tangan hampa karena raja tidak memberikan hadiah apapun kepadanya. Orang tuanya marah lalu mengusir anaknya tersebut karena mereka kembali hidup susah jika tidak lagi mendapat bantuan dari raja seperti sebelumnya.

Wanita itupun akhirnya meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan. Tergeletak tak berdaya di jalanan kotor berdebu karena sakit dan kelaparan. Begitu juga dengan raja. Ia meninggal karena patah hati. Terlalu sedih memikirkan Audiaunen. Ia merasa menyesal dan bersalah atas apa yang telah dilakukannya pada Audiaunen.

Maka sejak saat itu pihak kerajaan membuat peraturan yang melarang siapapun untuk menikahi hewan apapun jenisnya agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

 

Posting Komentar untuk "Raja yang Menikahi Putri Ayam "