LEGENDA KASTIL ROZAFAT (CERITA DARI ALBANIA)

             

            Dahulu, di Albania, pada awal abad ke-20, masyarakat masih sering mengorbankan bermacam hewan seperti kambing, domba ataupun ayam dengan cara dikubur dibawah jembatan atau bangunan lainnya. Namun sebelum hal itu ada kisah yang sangat menyentuh hati akibat pengorbanan seorang ibu muda yang luar biasa.

Pada suatu waktu ada tiga orang bersaudara yang tengah membangun sebuah kastil yang terletak di puncak Gunung Valdanuz. Selama tiga hari tiga malam lamanya mereka terus bekerja keras meski angin bertiup demikian kencang serta kabut tebal yang terus menyelimuti daerah itu sehingga jarak pandang menjadi semakin pendek.

Akibatnya mereka kesulitan menyelesaikan pekerjaannya. Pondasi yang dibuat pada siang hari, ambruk pada malam harinya sehingga membuat mereka frustasi. Mereka hampir saja menyerah hingga suatu hari mereka kedatangan seorang lelaki tua yang memberikan mereka saran agar pekerjaan tersebut berjalan lancar dan tidak bermasalah lagi.

“Sepertinya kalian tengah menghadapi masalah yang sangat rumit?” tanya lelaki tua itu. Ketiganya mengangguk. Lalu kakak tertua bercerita masalah yang tengah mereka hadapi.

“Apakah Anda punya solusi atau jalan keluar dari masalah ini, Pak? Jika tidak kami bisa mati kelelahan karena berkali-kali gagal membuat pondasi,”tanya kakak tertua tersebut.

 “Ya, saya tahu,” jawab lelaki tua itu, “Tapi kalian harus berjanji agar tidak menceritakan hal ini pada istri kalian. Bagaimana? Apa kalian bersedia menerima syarat ini?” pinta lelaki tua itu penuh teka-teki. Ketiganya berpandangan sejenak. Namun karena tidak ada pilihan lain akhirnya mereka menerima permintaan lelaki tua tersebut.

“Ketahuilah, pondasi yang sedang kalian bangun tidak akan ambruk lagi jika istri kalian yang datang membawakan makanan untuk kalian besok dikubur hidup-hidup di dalam pondasi ini,”ucap sang kakek dengan suara yang tenang tapi penuh keyakinan.

Meski berat tapi ketiganya telah berjanji. Hanya saja kakak tertua dan kakak kedua yang tidak rela istrinya dijadikan persembahan terpaksa melanggar janji tersebut. Keduanya lalu menceritakan hal tersebut dan melarang istrinya untuk datang mengantar makanan ke tempat mereka bekerja besok. Sementara si bungsu tetap setia dengan sumpahnya dan tidak menceritakan syarat tersebut kepada istrinya yang baru saja memiliki seorang anak bayi yang masih menyusu pada ibunya.

Maka ketika Ibu mereka meminta menantunya untuk mengantar makanan ke anak-anaknya yang tengah membangun kastil di puncak gunung, hanya istri si bungsu yang menerima.

“Baiklah, Ibu, biar saya saja yang mengantar. Tapi tolong jaga anakku ini baik-baik selama saya pergi,”begitu pintanya dengan penuh ketulusan sambil menyerahkan bayinya kepada kedua kakak iparnya. Ia lalu berangkat dengan penuh riang gembira.

Sesampainya di lokasi tujuan, iapun lalu dikubur hidup-hidup di dalam pondasi kastil sesuai perintah lelaki tua. Si bungsu tidak bisa berbuat banyak karena ia tetap teguh pada janjinya. Ia hanya menangis sedih sambil menyelesaikan pekerjaannya.

Kastil akhirnya bisa diselesaikan dengan baik dan diberi nama Kastil Rozafat. Kini batu-batu berjamur dibawah kaki kastil menjadi saksi tragedi tersebut. Batu-batu itu terus menerima cucuran air mata sang ibu muda yang malang. Ia menangisi perpisahan dengan buah hatinya tersayang.

Posting Komentar untuk "LEGENDA KASTIL ROZAFAT (CERITA DARI ALBANIA)"