SRI PUTRI CERMIN (Cerita Rakyat Sumatera Utara)

 

Dahulu kala, di daerah Serdangbedagai, ada seorang putri jelita namun sakti mandraguna bernama Sri Putih Cermin. Ia adalah putri dari Tuanku Indra Bestari, penguasa kerajaan Langka Pura. Sang Raja mendidik putrinya dengan tekun. Ia selalu belajar kepada guru terbaik yang disediakan kerajaan.

            Pada suatu ketika, setelah putri beranjak dewasa, berkunjunglah seorang raja dari negeri seberang hendak meminang sang putri. Namun putri menolaknya dengan sejumlah alasan.

            “Jika ada putra daerah yang layak untuk menjadi suamiku, kenapa aku harus capek-capek mencari jodoh yang jauh, Ayah. Aku lebih suka pasanganku berasal dari daerah kita sendiri,”jelas Sri Putih Cermin kepada Ayahandanya. Dan beliau setuju dengan alasan yang dikemukakan putri cantiknya tersebut.

            Sayangnya penolakan itu ternyata menjadi awal dari bencana besar yang akan menimpa Langka Pura kelak di kemudian hari. Karena hal tersebut membuat raja dari negeri seberang tersebut murka. Kerajaan seberang dengan kekuatan perangnya mengancam akan menaklukan Langka Pura dan mengambil Sri Putih Cermin secara paksa.

            Perang besarpun tak terelakan lagi. Langka Pura mencoba bertahan sekuat tenaga. Mengerahkan semua kekuatan yang ada sehingga tidak mudah bagi musuh untuk menguasai kerajaan tersebut. Meski pada akhirnya mereka bisa memenangkan perang tapi dengan jumlah korban yang tak sedikit.

            Putri Sri Putih Cermin yang tak ingin menikah dengan raja dari negeri seberang tersebut melarikan diri ke negeri Kahyangan. Dari atas sana ia bisa memandang negeri tercintanya dengan perasaan sedih. Tak jarang air matanya menetes lalu berjatuhan ke bumi membentuk butiran pasir pantai laksana kaca atau cermin.

             Lama kelamaan terbentanglah hamparan pasir pantai yang membentang sepanjang mata memandang. Masyarakat lalu memberinya nama Pantai Cermin.

 

Posting Komentar untuk "SRI PUTRI CERMIN (Cerita Rakyat Sumatera Utara)"