Alkisah ada seekor ulat yang tinggal di sebuah pohon mangga. Ia hidup sendirian selama berminggu-minggu sampai akhirnya ia punya beberapa teman boneka dari rumah di samping pohon. Boneka itu ada banyak jenisnya. Ada Boneka Barbie, Boneka Doraemon, Boneka Beruang, Boneka Pegasus, Boneka Donat, Boneka Monyet, Boneka Kodok, Boneka Gajah, Boneka Kelinci dan Boneka Shaun the Sheep.
Boneka-boneka itu sering bermain
di halaman depan rumah yang ditumbuhi rumput tepat di depan pohon mangga tempat
si ulat itu tinggal. Mereka bermain petak umpat, kejar-kejaran atau bermain
bola bersama-sama. Jika kelelahan mereka akan istirahat di bawah pohon mangga.
Mereka ngobrol dan bercanda sepuasnya. Jika sudah kecapekan, beberapa
diantaranya malah ketiduran karena tiupan angin sepoi-sepoi yang semilir
membuat mata gampang mengantuk.
Nah, pada suatu hari, Ketika para
boneka itu tertidur, si ulat yang tengah mengintip mereka dari lubang tempat ia
tinggal terpelesat dan jatuh tepat di hidung boneka gajah yang menjuntai. Karuan
saja, boneka itu langsung terbangun dan kaget bukan main melihat ada benda
kecil bergerak-gerak di hidungnya.
“Ulat…ulat…ulat…ada ulat di
hidungmu, Jah!”teriak Boneka Barbie kegelian sambil menunjuk-nunjuk ke hidung Boneka
Gajah yang dengan reflek langsung mengibaskan belalai panjangnya hingga si ulat
malang terpental ke samping.
Boneka Kodok dan Kelinci langsung
melompat hendak menginjak ulat itu, tapi segera di cegah oleh Boneka Beruang
yang baik hati,”Jangan bunuh dia! Biarkan dia hidup. Kasihan. Mungkin dia
sedang mengantuk lalu terpeleset tadi,”ucapnya bijaksana. Boneka Kodok dan
Kelinci tidak jadi membunuh Ulat itu. Mereka justru saling berkenalan satu sama
lain. Mereka menjadi teman baik hingga sekarang.
“Aku senang kalian mau jadi
temanku. Dulu aku tidak punya teman sama sekali. Tiap kalian bermain hingga
tidur di bawah pohon mangga ini, aku hanya bisa menyaksikan dari jauh. Ingin
sekali ikut bergabung tapi sepertinya tidak mungkin. Tapi sekarang semua
cita-citaku menjadi nyata. Kalian sungguh teman yang baik,”jelas Ulat dengan
wajah berseri-seri menggambarkan kegembiraan hatinya.
Sebagai balasannya, setiap musim
mangga, Ulat selalu membagi-bagikan buah mangga yang ia petik kepada sahabatnya
itu. Mereka sangat senang menerimanya. Mereka begitu menikmati mangga manis
tersebut sampai habis.
Posting Komentar untuk "Ulat Yang Kesepian"