LEGENDA BAJUL SENJAYAN ( Cerita Rakyat Nganjuk)

Dahulu, di Kabupaten Nganjuk, tepatnya di Desa Senjayan, Kecamatan Gondang yang masih berupa hutan belantara lebat,  hiduplah seekor buaya putih raksasa. Namanya Singo Sengoro. Hewan ini sering memangsa siapa saja yang lewat di dekatnya. Tidak peduli hewan atau manusia. Asal ada kesempatan, dia akan menerkam lalu menelannya bulat-bulat.

Namun, seperti kata pepatah di atas langit masih ada langit, Singo Sengoro akhirnya mendapat lawan yang sepadan. Seorang perempuan sakti bernama Ratu Gombel datang ke tempat itu dan mendapat serangan dari Singo Sengoro.

“Tolong lah pergi dan jangan halangi jalanku! Jika tidak maka kamu akan celaka!” ancam Ratu Gombel kepada Singo Sengoro yang tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

“Bagaimana wanita lemah sepertimu akan mencelakaiku. Justru sebaliknya kamu yang akan jadi santapanku!”balas Singo Sengoro sambil merangsek maju menyerang Ratu Gombel dengan membabi buta.

Ratu Gombel berhasil menghindari serangan lawan yang bertubi-tubi itu. Setelah tenaganya melemah, ia lalu balik menyerang dan menaklukan Singo Sengoro dengan mudah.

“Meski perbuatanmu sangat jahat dan meresahkan tapi aku tidak akan membunuhmu. Pergilah jauh-jauh dari hutan ini dan jangan pernah mengganggu orang yang lewat tempat ini lagi,”ucap Ratu Gombel mengusir sang buaya yang tampak lemah tak berdaya di hadapannya.

Sejak saat itu, Singo Sengoro sudah tidak lagi mengganggu orang. Ratu Gombel lalu tinggal di tempat itu yang kemudian diberi nama Desa Senjayan. Warga desa sendiri meski sudah ditinggal Singo Sengoro masih percaya akan keberadaannya. Untuk menghormati sang buaya sakti dan agar tidak menggangu orang lagi, mereka sering menyelenggarakan upacara Nyadran dan kenduri.

Posting Komentar untuk "LEGENDA BAJUL SENJAYAN ( Cerita Rakyat Nganjuk)"