LEGENDA BATU CINO (Cerita Rakyat Sumatera Selatan)

Dahulu di Kabupaten Empat Lawang, Propinsi Sumatera Selatan, tersebutlah sepasang kekasih yang saling mencintai yaitu Jaka dan Hasnah.

Meski percintaan mereka sangat kuat dan tak terpisahkan namun tetap ada sesuatu yang mengganjal di hati. Penyebabnya adalah kondisi Jaka yang belum bisa menikahi sang kekasih karena ekonominya yang belum mapan.

“Ijinkan aku merantau ke negeri seberang sementara waktu untuk mencari nafkah dan mengumpulkan uang untuk biaya pernikahan kita. Kelak jika sudah cukup, aku akan langsung pulang dan melamarmu,”janji Jaka kepada Hasnah. Sang kekasihpun tidak bisa menghalangi niat baik itu. Meski hatinya berat, namun Hasnah tetap mengijinkan Jaka pergi.

Tidak lama setelah kepergian Jaka, datanglah seorang saudagar kaya raya ke tempat itu. Ia berlayar bersama perahu besarnya melewati Sungai Musi. Saudagar itu dan rombongannya lalu singgah sejenak untuk beristirahat dan mencari makan.

Pada saat duduk menikmati hidangan yang dipesannya, lewatlah Hasnah di depannya hendak ke warung membeli gula dan teh. Kecantikan Hasnah membuatnya terpesona dan langsung jatuh cinta. Dengan berani ia datang ke rumah Hasnah dan meminta ijin kepada orang tuanya untuk menikahi gadis itu.

“Kami, orang tua ikut anak saja. Jika ia setuju, maka kami akan mendukung sepenuh hati, tapi jika tidak mau, itu juga tidak masalah dengan kami,” jawab Ayah Hasnah sambil melirik ke arah putrinya.

Ternyata Hasnah menolak lamaran tersebut dengan alasan dia sudah memiliki kekasih yang sebentar lagi akan menikahinya. Karuan saja jawaban itu membuat saudagar tersebut murka. Ia marah besar dan berjanji akan menyingkirkan siapapun yang mencoba menghalangi rencananya menikahi Hasnah.

“Besok saya akan datang kembali dengan membawa semua kebutuhan pernikahan kita. Apapun yang Hasnah inginkan akan saya turuti. Jadi saya harap kita bisa menikah secepatnya tanpa ada halangan lagi dari siapapun. Hasnah pasti akan hidup bahagia denganku,”janji Saudagar kaya tersebut setengah memaksa. Ia tidak suka kemauannya ditolak oleh siapapun.

Beruntungnya, Jaka pulang keesokah harinya. Ia yang sudah rindu kepada Hasnah langsung datang dan menemui sang kekasih. Tentu saja pertemuan itu menjadi sarana Hasnah menceritakan situasi yang sedang terjadi. Bagaimanapun ia cukup ketakutan akan balasan sang Saudagar jika keinginannya menikahi Hasnah tidak dituruti.

“Biar aku yang mengurus hal itu besok. Jangan khawatir. Kamu tenang saja. Masalah ini akan cepat berakhir,”ucap Jaka menenangkan Hasnah.

Benar saja, akhirnya Sang Saudagar bertemu dengan Jaka. Keduanya lalu bertarung sengit demi memperebutkan cinta Hasnah. Namun meski sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya, Saudagar itu gagal mengalahkan Jaka. Ia bahkan berhasil ditaklukan lalu diusir dari tempat itu karena telah membuat kekacauan.

Warga desa yang ikut menyaksikan pertarungan itu bersorak kegirangan melihat Saudagar sombong itu akhirnya berhasil di usir pergi. Mereka senang karena ada yang berani memberinya pelajaran. Mereka mengelu-elukan Jaka dan beberapa hari kemudian mereka ikut merayakan pesta pernikahan Hasnah dan Jaka.

Posting Komentar untuk "LEGENDA BATU CINO (Cerita Rakyat Sumatera Selatan)"